MANFAAT MEMBACA BUKU BERBAHASA INGGRIS

Kamus

Pada suatu pameran buku, di sebuah stan distributor buku impor dua lelaki muda -saya perkirakan mereka adalah mahasiswa- melongok tumpukan buku-buku yang tengah diobral dengan harga teramat murah. “Wah, kok buku-buku berbahasa Inggris semua sih?” ujar salah seorang dari antaranya dengan nada kecewa. Keduanya pun segera mengeloyor pergi. Sayang sekali, pikir saya, bukankah sebagai mahasiswa seharusnya mereka sudah terbiasa membaca buku-buku berbahasa Inggris?

Semasa kuliah dulu, awalnya saya juga tak menganggap perlu membaca buku berbahasa Inggris selain buku-buku yang diwajibkan dalam perkuliahan. Buat apa susah-susah, baca saja terjemahannya, begitu pikir saya. Saya merasa bekal pengetahuan berbahasa Inggris yang saya peroleh di bangku SMA sudah memadai. Asal bisa bicara sedikit-sedikit, membaca dan menulis sedikit-sedikit, ya cukuplah. Pokoknya asal tidak bego-bego amat. Toh saya tidak hidup di negeri yang bahasa utamanya bahasa Inggris. Soal buku-buku kuliah yang berbahasa Inggris, saya tak perlu membacanya semua. Cukup bagian-bagian yang penting saja plus mencatat penjelasan dosen di kelas. Gampang kan?

Lantas pada suatu hari saya melihat teman kuliah saya dengan enaknya asyik membaca novel berbahasa Inggris setebal sekian ratus halaman. Saya pikir wajar saja dia begitu karena dia anak seorang duta besar dan pernah sekian tahun hidup di luar negeri. Namun hati kecil saya protes. Kalau dia bisa kenapa kamu tidak? Kalian kan sama-sama kuliah di jurusan yang sama di universitas yang sama, artinya kemampuan kalian setara, demikian kata hati saya. Singkat cerita, teman saya itu dengan senang hati meminjami salah satu novel koleksinya (koleksinya lumayan banyak). Judulnya The Family Album karya Danielle Steele.

Ternyata tidak mudah membaca novel tersebut. Baru menyimak beberapa halaman saja saya sudah kelimpungan. Banyak kata-kata yang baru kali itu saya jumpai. Akibatnya saya terpaksa harus bolak-balik membuka kamus. Baca sedikit, lantas buka kamus. Begitu berulang-ulang. Alhasil saya menjadi capek sendiri. Akhirnya saya putuskan untuk terus membaca tanpa bantuan kamus. Pokoknya baca dulu, mengerti atau tidak itu urusan belakangan. Kata-kata baru yang sering muncul atau yang menarik perhatian, saya tandai saja dulu. Usai membaca satu bab, saya simpulkan garis besar ceritanya. Dan kata-kata yang saya tandai saya lihat maknanya di kamus. Ternyata cara ini cukup jitu dan memudahkan saya membaca dan mengerti. Lambat laun membaca novel-novel berbahasa Inggris lantas menjadi kebiasaan. Dan setelah sekian lama terbiasa dengan novel pop, saya mulai membaca karya-karya sastra dari para penulis terkenal, serta buku-buku nonfiksi.

Mencari buku-buku berbahasa Inggris tidaklah sulit. Cara termudah adalah meminjamnya di perpustakaan. Karena saya gemar mengoleksi buku, maka saya usahakan untuk membeli. Namun dengan kurs dolar sekarang, harga buku asing memang mahal. Oleh sebab itu saya lebih suka membeli buku seken. Asal jeli, buku bagus dengan harga murah bisa kita dapatkan. Atau membelinya saat ada pameran buku skala besar. Ada penerbit-penerbit tertentu yang sering memberi diskon besar.

Membaca buku-buku berbahasa Inggris ternyata membawa manfaat yang sangat positif. Selain wawasan bertambah luas, kemampuan memahami bahasa tersebut juga meningkat. Seiring berjalannya waktu, saya lantas mampu menerjemahkan teks-teks berbahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. Saya mulai terjun ke dunia penerjemahan. Menjadi penerjemah lepas. Lama-kelamaan saya bahkan mampu menerjemahkan teks-teks berbahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris. Tidak berhenti di situ saja, akhirnya saya mampu menulis dalam bahasa Inggris. Cerpen pertama saya yang dimuat di media massa adalah cerpen berbahasa Inggris. Cerpen itu dimuat di harian berbahasa Inggris beberapa tahun silam. Meski diedit sana-sini oleh sang editor, saya sangat bersyukur karena, bagaimanapun juga, pemuatan cerpen itu telah membuktikan bahwa kegemaran membaca buku berbahasa Inggris sungguh tidak sia-sia, bahkan membuahkan hasil yang amat positif.

Semoga pengalaman saya ini dapat memberikan insiprasi dan motivasi bagi pembaca semua.

Penulis : Octaviana Dina
dimuat pertama kali dalam situs http://www.penulislepas.com tahun 2009

6 pemikiran pada “MANFAAT MEMBACA BUKU BERBAHASA INGGRIS

  1. Ping balik: The Benefit of Reading English Books (For American People) | British Course of America

  2. Ping balik: The Benefit of Reading English Books | BRITISH Course

  3. Ping balik: The Benefit of Reading English Books for Us – BRITISH Course

  4. Ping balik: The Benefit of Reading English Books for Us – BRITISH Course

Tinggalkan komentar